Kuliah, Bekerja, atau Kuliah Sambil Bekerja?
TLDR;
Kuliah itu buang waktu dan uang kalau lulusnya lama.
Oke, kali ini tulisan saya bukan tentang teknologi.
Kita masuk ke sejarah dulu. Saya masuk kuliah tahun 2002 di salah satu kampus Telekomunikasi terkemuka di Indonesia yang sudah berganti nama 3 kali. Saya masuk jurusan Teknik Informatika. Saat itu Teknik Informatika menjadi jurusan favorit di jamannya.
Masuk tahun 2002 tidak serta merta saya lulus tahun 2006 dengan asumsi kuliah normal 4 tahun. Bahkan saya lulus tahun 2008, 2 tahun lebih lama dari mahasiswa normal, itu jika kuliah 4 tahun dianggap normal ya untuk sarjana strata satu.
Mungkin saya tidak normal.
Waktu itu, saya malas? relatif. Sering bolos? iya. Nilai jelek? average diatas batas lulus per-mata kuliah. I was not A student, but not C student either. Jadi kenapa terlambat dua tahun?
Hal itu terjadi ketika masuk tahun ke-3 saya sudah aktif di kegiatan Laboratorium, belum jadi asisten lab, tapi aktif dan sering ke Lab entah untuk internet gratis atau ikutan diskusi. Bahkan saya sering sekali menginap di Lab, ini lebih ke alasan Internet gratis dan AC saja. No offense.
Kemudian saya menjadi asisten laboratorium.
Sejak itu saya belajar programming sendiri di luar bahasa yang saya dapat di kelas, saya belajar PHP 4.x dan MySQL. Kemudian saya jadi jatuh cinta dengan Web Development, dari belajar jQuery sampai waktu itu CSS 2.x. Bahagia saat itu membuat layout website dari menggunakan tabel menjadi menggunakan div dengan properti absolute, fixed, dan relative. Berkat CSS 2!
Karena sering diskusi dengan senior, akhirnya datang tawaran pekerjaan profesional saya pertama. Profesional ini buat saya adalah saya mengerjakan sesuatu sesuai keahlian dan dibayar. Ya dibayar. Siapa yang tidak mau upgrade VGA jadi lebih baik saat itu, supaya bisa main Counter-Strike dengan FPS tinggi? haha
Setelah beberapa proyek, akhirnya ada tawaran menjadi tenaga kontrak di IT Development PT Telkom Indonesia. Job desc cuma satu, coding! Wow, masih kuliah, dipercaya untuk bekerja di PT Telkom (walau kontrak) dan mengerjakan real-world software, siapa yang gak mau? dan DIBAYAR rutin setiap bulan! Bayangan upgrade hardware komputer sudah didepan mata.
But, it came at a price. Kuliah keteteran, banyak bolos, titip absen, nilai drop, dan sebagainya. Saya kuliah reguler pagi sampai siang hari dan kerja di PT Telkom juga office hour (kadang 1/2 hari). Jadi saya kurangi ambil SKS dan atur mata kuliah supaya saya bisa datang ke kantor pagi hingga siang atau siang hingga sore. Kadang juga harus terpaksa bolos.
Seperti kata teman saya,
“Dunia sudah dikuasai oleh uang” — Daniel, Head of Event at Tech in Asia
Reputasi saya saat itu di kampus mulai naik. Saat itu beberapa teman dan orang diluar kampus mulai minta saya mengerjakan proyek kecil hingga besar.
Hingga suatu saat, saya baru ingat kalau jatah saya kuliah di kampus sudah hampir habis atau saya Drop Out! saat itu langsung saya mengerjakan tugas akhir (di beberapa kampus lain namanya Skripsi, di kampus saya Sarjana mengerjakan Tugas Akhir dan Diploma mengerjakan Proyek Akhir).
Tugas Akhir saya selesaikan hanya dalam waktu 2 minggu, itupun sebagian besar waktu dipakai untuk membuat bukunya. Saya menggunakan salah satu proyek saya sebagai bahan Tugas Akhir, dimodifikasi sedikit.
“Analisis dan Implementasi AJAX Pada Situs Web Menggunakan Dojo Framework”
Saya lupa judul aslinya, tapi tidak jauh dari itu. Saat itu tahun 2007–2008 AJAX masih hangat-hangatnya dengan implementasi XMLHttpRequest di browser, bahkan Single-Page Application atau SPA masih belum banyak karena browser compability dan hal lainnya. Framework yang saat itu terkenal dan sudah lama saya pakai adalah Dojo Toolkit, selain Dojo ada MooTools, dan jQuery.
Tugas Akhir saya menganalisa manfaat AJAX di sebuah website Inventory Management. Ternyata dengan AJAX dan SPA akan menghemat konsumsi bandwidth hingga 30% dan persepsi pengguna akan kecepatan lebih baik. Saat itu belum banyak yang bahas Browser Caching, PWA, Speed Perception, dan sebagainya seperti sekarang. Saat itu tahun 2008 awal.
Hasilnya, saya mendapatkan nilai A di Tugas Akhir saya dan 1 bulan kemudian saya wisuda. Masih ingat status saya di PT Telkom? saat mengerjakan Tugas Akhir, sidang, dan wisuda, saya masih bekerja sebagai tenaga kontrak di PT Telkom. Bahkan saya harus cuti untuk melakukan gladi resik wisuda.
Ijasah saya terima dan saya resmi berstatus fresh graduate dan sudah bekerja. What’s next for my career?
Jadi Intinya Apa?
Kesimpulan tulisan ini, harus fokus ke satu hal yang memang kamu inginkan. Jika memang ingin kuliah cepat selesai dan nilai bagus, silakan fokus ke kuliahnya. Jika memang ingin bekerja, silakan fokus berkarya dimanapun dan kapanpun orang lain memberikan kepercayaan kepada kita. Melakukan dua hal dalam waktu bersamaan dan mendapatkan hasil maksimal itu sangat sulit (bukan tidak mungkin), harus ada kompromi disana sini.
Kuliah 6 tahun itu sudah buang uang selama 2 tahun, walau sudah bekerja tapi gak sebanding dengan biaya kuliah saat itu.
Buat yang masih kuliah, sering-sering diskusi dengan senior terutama soal teknologi karena ilmu (dan tawaran proyek) itu bisa datang darimana saja. Tapi jangan sepelekan kuliah, karena banyak ilmu yang hanya bisa didapat di kelas seperti dasar-dasar rekayasa protokol, interaksi manusia dan komputer, kecerdasan buatan, algoritma, dan beberapa lainnya.
Kita tidak tahu akan menjadi apa di masa depan, hanya bisa merencanakan dan berusaha.